loading...

Saturday, August 20, 2016

Daya ingat: Fenomena Kesalahan dalam Mengingat

Pernahkah kamu mengalami kesulitan dalam mengingat suatu hal secara tidak disengaja? maksud kami, kamu tidak bermaksud mengingat hal tersebut namun karena datang seseorang menanyakan kepadamu apa yang telah kamu lihat namun sayangnya kamu tidak mengingat apa yang kamu lihat.

Sebagai contoh, kamu membuat suatu skripsi dan dibagian cover-nya tertulis namamu dengan huruf kapital. Keesokan harinya salah seorang temanmu menanyakan format huruf "nama mahasiswa" pada cover skripsi. Melalui HP, mereka berkomunikasi:

Ikmal: "Za, format huruf nama di cover make huruf kapital semua atau kapital di huruf depannya aja?"
Riza: "Kalo gasalah huruf kapitalnya dipake di awal aja."
Ikmal: "Ok za makasih"

Beberapa jam kemudian, Riza mendatangi toko photocopy. Melihat skripsinya telah selesai di jilid oleh si tukang photocopy. Riza menyadari bahwa huruf yang digunakan pada namanya adalah seluruhnya kapital. Segera dia menghubungi Ikmal. (Karena biaya jilid yang mahal)

Riza mengerjakan skripsi setiap hari, setiap siang untuk pengamatan objek dan malam pembuatan laporan. Beberapa kali dia nge-print skripsi karena adanya revisi. Namun bagaimana mungkin dia melupakan hal yang sering diliatnya setiap hari dan begitu penting?

Mungkin! Fenomena Harimu mencoba memaparkan hal yang berkaitan dengan daya ingat. Berupa perubahan informasi terhadap waktu. Informasi yang tidak sesuai dengan sumber informasi karena aktivitas yang telah dilalui.

Memori tidak seperti foto atau video

kenangan memori
Image: memori [pixabay]

Mungkin selama ini kita mengibaratkan memory adalah seperti foto atau video yang dapat kita putar kembali untuk mendapatkan kenangan yang kita inginkan. (Media memproyeksikannya seperti video jadul hitam putih yang diputar.)

Namun tidak demikian, memory tidaklah seperti foto ataupun video [mungkin lebih diibaratkan kepada puzzle.] karena daya ingat bersifat konstruksif, yaitu dapat disisipkan dengan informasi baru dan informasi tersebut akan terus dipengaruhi selama waktu yang telah dilalui.

Artinya ketika kita mengingat suatu hal pada hari senin, maka beberapa hari kemudian kita cenderung tidak mengingat secara detail apa yang kita ingat seperti awal informasi itu kita peroleh.

Kesalahan mengingat pernah diteliti oleh Dr. Elizabeth Loftus, seorang psikolog yang ahli dalam bidang daya ingat manusia. Beliau mengatakan bahwa misinformasi ada dimana-mana. Proses mengingat bersifat constructive, apa yang diingatnya tercampur dengan apa yang telah dilaluinya.

Kesalahan dalam informasi terkadang bukan karena seseorang ingin menyampaikan informasi secara salah, namun karena [ketidaksengajaan] yang diingatnya tidak seperti awal informasi yang dia terima. Berikut beliau menyampaikan penelitiannya.


Hanya karena seseorang mengatakan kepadamu secara yakin, penuh detail, dan emosi yang diekspresikan. Bukan berarti itu benar terjadi.
 -Dr. Elizabeth Loftus-

Hal ini tentu berbeda dengan mengingat lagu seperti lagu kebangsaan, atau hafalan tertentu. Ini lebih kepada informasi yang kita terima setiap hari.

Tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengingat


Dalam memahami daya ingat [seperti bagaimana kita mengingat, atau mengapa kita lupa] sebaiknya perlu diketahui 3 hal yang perlu dipertimbangkan.
  1. Bagaimana daya ingat kamu terbentuk (encoding)
    Setiap aktivitas yang kamu lakukan dimulai dari bangun tidur hingga tidur [bahkan membuka mata] juga melibatkan aktivitas memori. Hal ini berkaitan dengan segala sensor yang kita miliki (panca indra).

    Kamu melihat, mendengar, merasakan [dll] bergantung pada bagaimana kamu memersepsikan disekitarkamu. Saat kamu berpersepsi terhadap suatu hal dan saat itu daya ingat terbentuk.

    Saat kamu mendengar kata "angsa" apakah kamu mengingat 5 huruf tersebut (a-n-g-s-a) atau kamu melihat bentuk angsa dalam benakmu? Besar kemungkinan kamu akan melihat angsa. Namun yang menjadi berbeda dari angsa yang saya pikirkan dan kamu pikirkan mungkin dalam segi bentuk, warna,  posisi dll.

    Bagaimana benakmu menggambarkan tentang "angsa" bergantung pengalaman kamu terhadap si angsa

  2. Bagaimana kamu menyimpan memori (storage)
    Memori terbentuk karena perubahan biochemical yang terjadi pada synapses dari setiap sel dalam otak. Otak manusia memiliki kurang lebih 1015 synapses yang membuat koneksi-koneksi yang hampir tak terhitung jumlahnya. [Dan hingga saat ini para peneliti belum pernah menemukan kasus seseorang kehabisan ruang penyimpanan]

  3. Bagaimana kamu memunculkan memori (retrieval)
    Mungkin kamu pernah merasakan bagaimana rasanya kesulitan untuk menyampaikan sesuatu padahal dalam benakmu tergambar jelas apa yang kamu maksudkan. "Saya ngerti maksud kamu, dan saya paham bagaimana menyelesaikan tersebut, saya ingin menyampaikannya padamu tapi bagaimana caranya?"

    Atau mungkin saat mengerjakan soal ulangan disekolah [bagian isian] kamu melupakan bagaimana huruf yang seharusnya terangkai untuk membentuk jawaban yang kamu maksud. Untuk mengingat-ingatnya lagi, kamu membuka soal bagian pilihan ganda dan mencari referensi jawaban yang kamu maksud [siapa tau jawabannya ada dipilihan ganda]

    Alasan utama mengapa kita sulit memunculkan ingatan kita adalah kode yang kita gunakan saat mendapatkan informasi berbeda dengan kode yang kita gunakan untuk memunculkan hal tersebut.

Mewaspadai penyampai informasi


puzzle memori
Image: puzzle memori [pixabay]

Pernyataan Dr. Elizabeth diatas mengingatkan kita bahwa perkataan seseorang belum tentu sesuai dengan informasi yang benar terjadi. Walaupun dia mengatakannya dengan penuh keyakinan, detail, dan tidak ada kebohongan dalam penyampaiannya namun ada baiknya kita tidak sepenuhnya langsung memercayainya.

Datang ketempat dia mendapatkan informasi atau menanyakan langsung kepada seseorang yang memberikannya informasi adalah hal yang lebih baik. Hal ini bukan berarti kita selalu mencurigai berbagai hal yang disampaikan oleh teman kita melainkan menyadari bahwa "hanya informasi itulah" yang dia bisa bawa kepadamu.

Bukan berarti temanmu berbohong ketika kamu menemukan perbedaan antara informasi yang disampaikan oleh temanmu dengan seseorang yang memberikan informasi kepada temanmu. Ya, karena informasi dalam memorinya berubah seiring apa yang telah temanmu lewati sebelum sampai kepadamu.

Seperti seorang atasan yang menyuruh temanmu untuk menyampaikan sesuatu kepadamu, namun temanmu mengatakan hal yang sedikit berbeda kepadamu. Saat kamu menemui atasanmu dan mengetahui perbedaan informasi. Apakah kamu akan geram terhadap temanmu?

Mungkin kamu akan geram jika konsekuensinya tinggi sampai benar-benar merugikan kamu. Pengetahuan yang kamu miliki memengaruhi perilaku kamu sehingga kami harap saat kamu mengetahui tulisan ini, kamu dapat lebih mengontrol emosimu karena kamu memiliki sudut pandang yang lebih luas [khususnya terhadap daya ingat seseorang]

Berikut beberapa tulisan kami yang berkaitan dengan daya ingat:

Referensi:
Loftus, Elizabeth. 2016. Elizabeth Loftus. Wikipedia. Diakses: 1 Agustus 2016.
___. ___. How We Remember & How We Forget. thememoryinstitute. Diakses 6 Agustus 2016

Penulis FH Rijal
Penulis konten: Rijal
"Anak teknik yang juga belajar psikologi, suka hal yang berkaitan dengan komputer, dan seorang ambivert."