loading...

Wednesday, June 1, 2016

Hirarki Kebutuhan Manusia terhadap Uang

Kita sebagai manusia untuk bertahan hidup membutuhkan pakaian, makanan serta tempat tinggal. Sejak SD kita mengenalnya sebagai sandang, pangan, dan papan.

Untuk memeroleh kebutuhan tersebut kita membutuhkan uang sebagai alat tukar yang telah diterima oleh masyarakat. Apapun yang ingin ditukar dengan uang, hampir semuanya berhasil ditukar sesuai dengan harga dari "hal" yang ingin dijual.

Uang dan kebutuhan
Image: Uang dan Kebutuhan [pixabay]

Kita dapat membeli makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, serta tenaga orang lain. Agar manusia dapat memeroleh hal yang diinginkannya, manusia bekerja sangat keras untuk mendapatkan uang.

Dan kemudian beberapa dari kita berpikir "saya memerlukan uang untuk membeli hal yang saya inginkan, uang dapat membeli apapun, uang adalah segalanya".

Mungkin beberapa diantara kita mengatakan, "uang bukanlah segala-galanya" (kami-pun sepakat dengan pernyataan tersebut).

Berdasarkan pernyataan tersebut, FH mencoba memaparkan bagaimana hirarki kebutuhan manusia terhadap uang serta mengapa banyak orang yang tergila-gila untuk mendapatkan uang.

Hirarki kebutuhan manusia dalam kehidupannya


Teori yang disampaikan oleh Maslow berkaitan dengan kebutuhan manusia adalah bahwa manusia memiliki  7 tingkat kebutuhan, yaitu:
  1. Kebutuhan dasar akan pemenuhan fisik seperti makanan dan minuman.
  2. Kebutuhan dasar akan rasa aman seperti rasa aman secara jiwa dan ada hal yang mengamankan dirinya.
  3. Kebutuhan dasar akan rasa memiliki dan mencintai seperti penerimaan, hubungan, pertalian dan kasih sayang.
  4. Kebutuhan dasar akan harga diri seperti pengakuan, kompetensi, persetujuan, dan wewenang.
  5. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti.
  6. Kebutuhan estetis.
  7. Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Untuk memudahkan, perhatikan gambar dibawah ini:

Hirarki Kebutuhan Manusia
Image: Hirarki Kebutuhan Manusia


Kebutuhan manusia akan selalu meningkat setiap kondisinya. Sebagai contoh jika kebutuhan fisik telah terpenuhi, maka dia akan mencari kebutuhan akan rasa aman. Setelah merasa aman, kemudian ia masuk pada pemenuhan memiliki dan mencintai. Dan terus seperti itu hingga kebutuhan aktualisasi diri.

Orang yang kelaparan sudah tidak memikirkan apapun kecuali bagaimana dia kenyang (kebutuhan fisik). Bayangkan jika orang kaya, dia tidak bingung soal makanan, tidak bingung soal rasa aman, tidak bingung dengan rasa memiliki, mungkin dia hanya memikirkan bagaimana harga dirinya meningkat.

#1 Kebutuhan dasar fisiologi atau fisik.


Merupakan dasar dari kebutuhan untuk hidup. Manusia butuh makan, minum, tidur, tempat tinggal, memiliki keturunan, temperatur yang hangat dan udara. Jika salah satu dari hal tersebut tidak terpenuhi, artinya dia akan berusaha mendapatkan apapun untuk memenuhi hal tersebut.

Mereka tidak memikirkan rasa aman jika mereka sangat lapar, karena yang penting mereka bisa makan dan bisa minum.

Seperti seseorang yang bingung masalah ekonomi karena bingung menghidupi dirinya, dia bisa menjadi pencuri, pembegal, atau berbagai tindak kejahatan lainnya.

Mungkin inilah salah satu faktor mengapa pelaku kejahatan lebih cenderung kepada mereka yang ekonominya rendah.

Mereka tahu konsekuensi yang akan mereka peroleh dari tindakan kotor mereka, tapi mereka juga punya alasan mengapa mereka seperti itu.

Walaupun banyak juga kejahatan yang terjadi bukan karena motivasi mereka butuh makan, namun kebutuhan fisiologis ini bisa menjadi salah satu motivasi mereka untuk melakukan hal tersebut.

#2 Kebutuhan dasar rasa aman.


Kebutuhan Rasa Aman atau keselamatan. Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2006). Apa yang kamu pikirkan ketika kamu dikejar 4 ekor anjing? (semoga tidak terjadi) kamu tanpa memikirkan apapun langsung lari menjauhi anjing tersebut.

Kamu tidak memikirkan pasanganmu dirumah, dan kamu tidak memikirkan teman-temanmu yang sedang bersamamu. "Pokoknya lari, jangan sampe kegigit", mungkin itu yang dipikirkan.

Selama belum merasa aman, kita tidak memikirkan kebutuhan setelahnya (lihat image: hirarki kebutuhan manusia).

Jika seseorang yang sangat kelaparan dihadapkan oleh sepiring nasi goreng dan es teh manis, namun harus melewati 4 ekor anjing. Mungkin dia akan membawa kayu, atau tongkat untuk menghadapi anjing tersebut.

#3 Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang.


Jika kamu merasa kebutuhan fisik terpenuhi dan telah merasa aman. Kamu membutuhkan orang lain untuk mengisi waktu luang kita. Kamu membutuhkan interaksi, kamu butuh orang lain.

Ini seperti perasaan jenuh atau bosan ketika berada sendiri dirumah, kamu ingin keluar bersama teman-teman, kamu ingin bercanda dengan mereka. Atau mungkin kamu ingin hadirnya mereka dirumahmu.

Walaupun di rumah ada makanan, minuman, suhu yang hangat juga aman dari hujan. Kita tidak merasa bahagia dengan hal tersebut. (Ini seperti kita lupa akan bersyukur) Manusia selalu ingin lebih, dan kebutuhan manusia terus meningkat dan sering berubah-ubah.

Intinya kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang akan hadir jika kebutuhan fisiologis serta rasa aman telah terpenuhi.

#4 Kebutuhan akan penghargaan dan harga diri.


Setelah kamu bertemu dengan teman-temanmu, dan mulai membentuk kelompok (secara natural). Kemudian dari dalam dirimu hadir kebutuhan akan penghargaan dan harga diri. 

Mungkin beberapa diantara kita mengatakan "dalam beteman saya tidak pernah memikirkan harga diri". Dan kami menjawab jika kamu pernah berdebat tentang suatu hal dengan temanmu, itu sudah termasuk melibatkan harga diri.

Kita mengatakan bahwa apa yang disampaikan diri kita lebih benar dari mereka. Apa yang kita sampaikan mengindikasikan bahwa itulah harga yang kita miliki.

Apa jadinya jika seseorang tidak memiliki harga diri atau harga dirinya lebih rendah dari orang lain, mungkin apapun yang dikatakan orang lain seperti atasan kepada bawahan akan selalu bernilai benar. (Setidaknya manggut-manggut)
kalimat insoiratif Orth & Robin
Image: Kalimat inspiratif Orth & Robins

Dalam berkelompok, kita sering mempermasalahkan tentang harga diri. Terkadang "ribut" masalah harga diri. Kita menganggap diri kita benar, dan sulit menerima kesalahan diri sendiri. Masalah ini tidak akan hadir tanpa adanya kelompok.

Hal ini sedikit menggambarkan bahwa setelah kita berada pada suatu kelompok, maka timbul dari dalam diri kita untuk butuh terhadap penghargaan atas diri sendiri.

Harga diri tidak berarti rasa angkuh atau sombong.
 Tweet: Harga diri tidak berarti rasa angkuh atau sombong.


#5 Kebutuhan berkembang


Kebutuhan berkembang terdiri dari:
  • Rasa ingin tahu
  • Keindahan
  • Aktualisasi diri 
 
Ketika kita dalam kelompok, masing-masing dari kita memasang harga atas diri kita. Semakin berkualitas seseorang, maka semakin tinggi harganya. Kemudian seseorang menjadi ingin tahu terhadap banyak hal agar memertahan harga dirinya tetap tinggi.

Orang menjadi peduli terhadap "apa yang sedang trend?" Mereka menjadi banyak berbicara karena telah mengetahui suatu hal yang baru.

Mereka memikirkan hal yang dapat membuat orang lain kagum, berkaitan dengan keindahan (entah itu indah dipandang, didengar, atau di hirup) yang kemudian mereka mengaktualisasikan diri mereka berdasarkan persepsi mereka terhadap apa yang dikatakan orang lain.

Seseorang yang di cap oleh masyarakat sebagai dokter, mungkin dirinya mulai memerhatikan bagaimana seorang dokter bertindak atau berpakaian. Rasa ingin tahunya bertambah berkaitan dengan ekspektasi masyarakat.

Di masyarakat, dia mengaktualisasikan dirinya sebagai dokter. Dan hal ini berkaitan dengan fenomena asch conformity, alasan mengapa orang mengikuti orang lain.


Memenuhi kebutuhan yang dikemas praktis

Jika kita melihat gambar segitiga hirarki kebutuhan diatas, kita tidak melihat adanya uang disana. Padahal seperti yang kita sering dengar dikalangan masyarakat bahwa:

"kita tidak bisa hidup tanpa ada uang, kita butuh uang untuk bertahan hidup, menikah butuh biaya, harus berpenghasilan sebelum berkeluarga, kalo nggk kerja mau makan apa anak istri? mau makan cinta?"

Hampir sebagian besar dari kita berpikir bahwa uang bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang bisa membeli makan, menyewa bodyguard, membuat pria/wanita tertarik kepada si pemilik uang, harga diri si pemilik uang menjadi tinggi.
Kebutuhan manusia terhadap uang
Image: Kebutuhan Manusia Terhadap Uang

Si pemilik uang bisa memeroleh informasi dari apapun dan siapapun, mereka terlihat modis, hampir setiap perkataannya menjadi sangat bernilai di mata orang lain. Saat semua orang memujinya, dan saat itu juga dia berusaha mengaktualisasikan dirinya sesuai harapan dari orang lain.

Sehingga banyak dari kita yang berpikir bahwa "dengan uang segalanya bisa teratasi, dengan uang apapun menjadi aman dan dengan uang hidup kita menjadi lebih terjamin."

Namun jika kita telusuri lebih lanjut, semua kebutuhan itu hanya untuk membuat kita merasa bahagia. Bahagia yang kami maksud disini adalah satu dari enam emosi dasar manusia.

Video di bawah ini sedikit menjelaskan bagaimana sebenarnya bahwa hidup itu mudah, dan diri kita yang membuatnya sulit. (Catatan: segala hal yang disampaikan oleh pembicara dibawah ini, tetap harus dipertimbangkan)



Pada tulisan ciri dan delapan perasaan yang termasuk emosi kebahagiaan di sampaikan bahwa:

Secara umum rasa bahagia dirangsang dari suatu kejadian yang membuat dia merasa [secara sadar atau tidak sadar] memiliki sesuatu yang bernilai dalam hidupnya bertambah. Dan sesuatu yang bernilai setiap orang tentu berbeda berdasarkan kebutuhannya di saat itu.


Intinya segala hal yang kita lakukan akan selalu di transformasikan kedalam enam emosi (Bahagia, sedih, marah, terkejut, takut, dan jijik). Bagaimana seluruh waktu yang kita lalui di transformasikan kedalam salah satu dari 6 emosi?


Referensi:
Arifin, Amhar Maulana. 2013. Harga Diri adalah Ukuran Eksistensi Anda. Amhadinspire. Diakses: 31 Mei 2016
Bleidorn, Wiebke, Jaap J. A, dkk. 2015. Age and Gender Difference Self-Esteem - A Cross Cultural Window. APA. Diakses: 31 Mei 2016
Ekman, Paul. __. Micro Expressions. Paulekman. Diakses: 1 Juni 2016
Erlya, Tyas. __. Kdk rasa aman dan nyaman. academia. Diakses: 26 mei 2016 
Jandai, Jon. 2011. Life is easy, Why do we make so hard?. Ted. Diakses: 1 Juni 2016

Penulis FH Rijal
Penulis konten: Rijal
"Anak teknik yang juga belajar psikologi, suka hal yang berkaitan dengan komputer, dan seorang ambivert."