loading...

Thursday, March 31, 2016

Studi Kasus: Bagaimana Seseorang Mencium Aroma dengan Memori

Pernah berdebat tentang aroma parfum? sejauh manakah perdebatannya? apakah perdebatan tersebut terselesaikan dengan menunjukkan adanya bukti dari sumber aroma? yang paling penting, mengapa mereka bisa salah menebak aroma tersebut? (maaf banyak nanya, :))

smell
Image: Smell [pixabay]
Fenomena ini baru saja dirasakan oleh penulis ketika berdebat tentang aroma dari sebuah makanan ringan yang masih terkemas dalam plastik aluminium foil. Bagaimana mungkin seseorang dapat mencium aroma dari sebuah makan yang terbungkus dalam kemasan? (Kecuali jika kemasannya berlubang)


So, this is my story..

Kisah seorang nenek yang mencium aroma dengan memori


Pada hari minggu, saya disuruh nenek untuk mengantarkan beliau ke rumah anaknya (paman saya). Sesampainya dirumah paman, kami disuguhkan beberapa makanan ringan serta minuman kemasan rasa-rasa. Hingga suatu ketika paman meninggalkan kami untuk beberapa waktu kemudian kami dipersilahkan untuk mengambil snack dan minuman yang telah disuguhkan.

Untuk menghilangkan dahaga akibat perjalanan yang cukup jauh, saya mengambil minuman dingin. Kemudian diiukuti snack rasa keju jagung bakar. Snack tersebut adalah siip nabati rasa keju jagung bakar. Saya membuka kemasan tersebut kemudian memakannya sampai habis. Hingga suatu ketika nenek saya berkata,

Nenek: "Apa si itu, enak tah?"
Saya: "kalo kata ijang mah lumayan"
Nenek: "Kaya apa si itu"
Saya: "Kaya chiki pandan yang kaya dipasar tuh mi, cuma ini mah rasanya beda"
Nenek: "oh.."

Nenek saya mengambil snack tersebut yang masih terbungkus dalam kemasan aluminium foil, kemudian mencium aromanya.

Nenek: "Ih, iya bener, baunya aja bau pandan" (kemudian menaruhnya kembali)

Terkejut mendengar pernyataan nenek saya, kemudian saya mengambil snack tersebut dan mencium aromanya.

Saya: "Nggak ada bau pandan mi, nggak ada baunya malah, ini mah rasa keju jagung bakar"
Nenek: "Iya tah?" (mengambil snack, membuka kemasannya kemudian memakannya), "iya ya jang rasa jagung bakar"

Catatan: "mi" dari kata "mimi" yang artinya nenek dalam bahasa kami; "jang" adalah salah satu panggilan terhadap penulis.

Mengapa hal ini dapat terjadi?


Didefinisikan oleh Schlessinger dan Groves,  Memori adalah sistem yang sangat berstruktur,yang menyebabkan organisme saggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.

Kunci untuk fenomena ini adalah "menggunakan apa yang telah diketahui seseorang untuk membimbing perilakunya." Tahapan kita mempersepsi suatu hal berdasarkan memori adalah sebagai berikut.


Pertama, seluruh indra yang kita miliki menstimulasi informasi dari luar. Kedua, informasi tersebut masuk kedalam kategori memori. Kemudian, kita berpikir terhadap hal tersebut dan akhirnya kita mempersepsikannya.

Untuk lebih memudahkan, mari kita tinjau fenomena tersebut:

Persepsi isi produk

Sebelum masuk pada tahapan-tahapannya, cobalah perhatikan gambar diatas. Jamuan yang ditawarkan oleh paman saya adalah siip n@bati yang tampak pada bagian kiri gambar. Sedangkan bagian kanan adalah makanan yang nenek saya bayangkan yang ada didalam kemasan tersebut.

Berikut tahapannya versi Fenomena Harimu:
  1. Nenek saya melihat snack tersebut berdasarkan kemasan luarnya. kemasan tersebut menggunakan warna dominan kuning dan hijau serta bentuk snacknya yang berbentuk menyerupai balok panjang berlubang.
     
  2. Saat saya mengatakan "Kaya chiki pandan yang kaya dipasar .." kemudian nenek saya memperoleh informasi baru yaitu chiki, pandan, dan pasar.
     
  3. Ada kecocokan antara pandan serta warna hijau. Selain itu bentuk chiki pandan yang dapat Anda lihat pada gambar diatas dan produk siip nabati yang serupa (panjang berlubang). Koneksi yang tersambung dalam otak akan menghasilkan sensasi "oh../Aha..!"
     
  4. Kemudian beliau mempersepsikannya bahwa snack tersebut rasa pandan. Karena persepsi yang terbentuk akibat koneksi itu kuat, sehingga membuat otak memfokuskan bahwa aroma tersebut adalah pandan. Yang padahal tidak tercium aroma pandan samasekali.

Hal serupa juga pernah dilakukan serta dipublikasikan


Oleh Romy Rafael dalam pertunjukan program lintas imaji.

Romy meminta 3 orang pria dan seorang wanita yang kemudian diberihatu bahwa 3 dari mereka akan mencium salah satu dari 3 aroma parfum. Kemudian Romi meminta seorang wanita yang adalah teman dari 3 pria tersebut untuk mencium semua aroma dan menyebutkannya satu persatu aroma dari setiap parfum.

Botol pertama beraroma citrus, botol kedua beraroma strawberry dan botol terakhir beraroma mawar, (sebenarnya saya lupa 3 aroma yang digunakan, anggap saja yang digunakan adalah aroma tersebut) begitulah yang dikatakan oleh si perempuan setelah mencium seluruh aromanya.

Tiga pria tersebut tidak diberi kesempatan untuk membuktikan  mencium aroma parfum tersebut secara langsung. Mereka hanya mengetahuinya dari apa yang diucapkan perempuan tersebut.

Setelah para pria mengetahui parfum apa saja yang nanti akan dicium, Romi meminta mereka menutup mata mereka dengan menggunakan kain. Kemudian nanti para pria tersebut disuruh untuk menebak aroma parfum yang Romy semprotkan.

Setelah para pria menutup matanya, Romy membawa semprotan air biasa (tak beraroma). Menyuruh orang-orang disekitarnya untuk tetap bersikap tenang dan kemudian air tersebut disemprotkan ke pria satu persatu.

Setiap pria menyebutkan aroma yang berbeda beda. Yang pertama menyebutkan strawberry, yang kedua menyebutkan mawar dan yang terakhir menyebutkan citrus. Perempuan tersebut hanya bisa menahan tawanya karena yang disemprotkan Romy kepada mereka hanyalah air tak beraroma.

Pertunjukan ini membuat mereka kagum. Dan tentunya untuk mencapai "kekaguman" tersebut biasanya disamping triknya yang memukau juga, para pesulap membangun pengaruh yang kuat untuk membuat peserta dan penonton terdorong kedalam "goal" permainan si pesulap. Bagaimana para pesulap membangun pengaruh magician? (coming soon)

Penciuman mereka atau memori mereka?


Hidung adalah salah satu alat indra yang digunakan untuk menghubungkan seseorang dengan lingkungannya yang berkaitan dengan penciuman.

Jika lingkunganmu bersih serta beraroma masakan ikan asin (gesek), maka hidungmu akan menangkap suasana lingkungan tersebut melalui penciumannya kemudian berdasarkan memori yang kamu miliki terhadap bau tersebut, maka kamu akan mengatakan "bau geseknya bikin laper."

Sekarang, bayangkan jika kamu adalah orang asing yang berkunjung kerumah seseorang yang sedang memasak ikan asin. Kemungkinan yang dikatakan adalah "bau apa ini?" jika kamu (orang asing) pernah mencium aroma tersebut sebelumnya, kemungkinan kamu akan mengatakan "bau ini seperti bau.. (bermacam-macam, sesuai yang kamu ingat)"

Saat seseorang mempersepsi tentang suatu hal, mereka akan mempersepsikannya berdasarkan memori yang dimiliki. Memori bisa dipancing keluar dengan memantik pengaruh melalui alat indra.

Sehingga fenomena mencium aroma dengan memori ini tidak hanya terjadi oleh nenek saya atau bahkan 3 pria pada pertunjukan Romy. Semua orang pada kehidupannya mengalami fenomena ini.

Oleh karena itulah hadirnya Fenomena Harimu adalah salah satunya bertujuan untuk memaparkan "rahasia" dibalik aktifitas-aktifitas ringan sehari-hari. Dan jika tulisan ini dirasa bermanfaat, alangkah lebih baik jika orang-orang yang Anda cintai juga merasakan manfaatnya sama seperti Anda.

Tulisan ini sangat berkaitan dengan alat indra, ingin tahu lebih banyak tentang fenomena hal yang berkaitan dengan alat indra lainnya? Kami telah memaparkan salah satu diantaranya yaitu kebutaan sementara pada manusia.

Referensi:
Gorden, Barry dan Lisa Berger. Memori Inteligen. 2006. Jakarta: Esensi erlangga group >> Dapatkan Bukunya
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset Bandung >> Dapatkan Bukunya

Penulis FH Rijal
Penulis konten: Rijal
"Anak teknik yang juga belajar psikologi, suka hal yang berkaitan dengan komputer, dan seorang ambivert."