loading...

Wednesday, March 30, 2016

Pengaruh "warna" Hitam Putih terhadap Seseorang

Warna memberikan pengaruh emosi terhadap hidup kita. Walaupun hitam dan putih tidak termasuk kategori warna, banyak orang yang mengatakan bahwa hitam dan putih juga bagian dari warna.

Fenomena Harimu memaparkan pengaruh warna hitam dan putih terhadap seseorang /kehidupanmu, apa yang kamu rasakan terhadap warna tersebut serta apa saja penerapannya dalam dan luar kehidupan kita sehari-hari.

road
Image: road [pixabay]


Kita mengatakan bahwa hitam dan putih merupakan warna dikarenakakan hal tersebut terlihat oleh mata. Padahal hitam dan putih tidak terdefinisi dalam panjang gelombang yang dapat menghasilkan warna. Panjang gelombang yang dapat kita tangkap dengan mata kita hanyalah berkisar 400 sampai 700 nano meter.

Dan rentang panjang tersebut menghasilkan warna "mejikuhibiniu", tidak ada warna hitam dan putih didalamnya. Sehingga FH selanjutnya dalam tulisan ini tidak akan mengatakan bahwa hitam atau putih adalah bagian dari warna.

Fenomena Pengaruh Hitam terhadap Seseorang.

Saat SMA atau bahkan SMP, kita mengenal radiasi benda hitam. Hitam menyerap seluruh warna sehingga menyebabkan sulit terjadinya pemantulan cahaya. FH melihat hal ini berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Karena sifatnya yang menyerap maka seperti itu jugalah pengaruhnya pada mereka yang melihatnya.

Energi kita akan terserap karena hitam. Sensasi ini memberikan kita suatu stimulus bahwa kita akan merasa lebih waspada terhadapnya. Menjadikan diri kita sulit terbuka terhadap mereka.

Banyak orang yang takut akan kegelapan. Cerita-cerita horor hampir selalu bernuansa lebih gelap dan lebih sering dilakukan di malam hari. Jika disuatu tempat akan dilangsungkan konser musik, anak-anak "jalanan" menampakkan dirinya dengan menggunakan pakaian yang identik gelap cenderung hitam.

Kesan yang terbentuk saat seseorang yang melihat objek atau orang lain berpakaian hitam, lebih cenderung sulit untuk mendapati nuansa yang baik. Kita tidak diperkenankan menilai seseorang dari luarnya secara penuh, namun setidaknya itulah kesan pertama yang kita munculkan saat melihat mereka.

Berbanding terbalik jika kita menggunakan hitam. Secara tidak sadar, saat kita menggunakan hitam, kita lebih cenderung merasa aman. Kita menyerap energi dari sekitar mereka, dan menyebabkan kita cenderung tertutup. Karena rasa aman dan tertutup ini terkadang hitam dapat meningkatkan tingkat percaya diri seseorang.

Para pesulap lebih sering menggunakan pakaian hitam, karena mereka ingin lebih tertutup [atau trik mereka tidak ingin diketahui orang lain.] Percaya diri, serta dapat menyerap energi orang lain.

Fenomena Pengaruh Putih terhadap Seseorang.


Tidak seperti hitam yang menyerap seluruh energi, putih justru merefleksikan seluruh energi. Hal ini juga berkaitan dengan pengaruhnya dalam kehidupan kita. Jika kita memerhatikan jalanan, garis putih samping jalan menggunakan cat warna putih agar saat kendaraan melintas pada malam hari.

Garis putih dapat memantulkan cahaya lampu kendaraan sehingga memberikan petunjuk batas jalan. Dan hal ini berkaitan dengan kesalamatan berkendara.

Putih cenderung diasosiasikan dengan hal yang higenis, bersih, steril, jernih dan cerah. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk melihat "putih".

Tokoh agama lebih cenderung menggunakan pakaian putih. Tokoh dewi penyemalat yang diceritakan dalam film lebih cenderung menggunakan warna yang lebih cerah. Orang lebih menyukai burung merpati daripada burung gagak karena beberapa orang menganggap burung gagak dapat membawa kesialan. Seorang bayi yang baru lahir sering dianalogikan seperti kertas putih dan bersih.

Namun, tidak selalu putih itu diasosiasikan dengan hal yang baik. Putih juga dapat memberi kesan "tidak toleransi". Merasa berada pada status golongan elit sehingga terkadang memberikan kesan mewah.

Putih dapat memberikan ilusi ruang. Seseorang yang berdiri pada ruang yang putih akan terlihat seseorang itu sedang berada pada ruangan yang besar.


Fenomena Pengaruh Abu-abu terhadap Seseorang.


Abu-abu bukanlah percampuran 2 buah warna hitam dan putih (jika konteksnya dalam pemilihan cat warna, mungkin itu dibenarkan.) Melainkan panjang gelombang yang sebagian terserap pada objek dan sebagian lainnya terpantulkan. Hal ini menjadikan abu-abu diasosiasikan dalam hal yang netral.

Netral tidak berarti adil, baik atau tidak memihak. Lebih cenderung tidak memiliki hasrat sesuatu, tingkat percaya diri yang rendah, dan tidak begitu agressive. Hal ini berbeda dengan warna hijau seperti yang dipaparkan pada "pengaruh 3 warna primer dan sekunder terhadap seseorang". Yaitu cenderung tidak ada emosi pada abu-abu.

Seorang yang melankolis, biasanya menggunakan abu-abu dalam hidupnya. Entah itu foto profil akun media sosialnya atau kecenderungan objek yang digunakannnya. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki hal yang dikhawatirkan, cemas, sehingga memiliki kemungkinan masa lalu yang tidak cukup baik.

Sisi positif dari abu-abu dapat memberikan kesan dewasa jika dipadukan dengan warna lain serta intensitas yang menyeimbangi warna tersebut. Abu-abu yang cenderung gelap memberikan kesan serius, sedangkan abu-abu yang cenderung terang memberikan kesan menenangkan.

Sadari Bahwa 


Pengaruh hitam dan putih yang dipaparkan FH tidak sepenuhnya pasti, apalagi dapat melabelkan seseorang yang menggunakan warna putih itu baik atau sebaliknya. Hitam dan putih yang fenomena harimu paparkan hanyalah sedikit faktor dari sekian banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak ini dan itu.

Namun dengan mengetahui ini, FH berharap semoga hal ini dapat bermanfaat sehingga selalu menjalani hari-hari yang jauh lebih baik. (Better Awareness :))

Referensi:
Gray Color and Meaning. colorpsychology. Diakses 18 Maret 2016
Colour-meanings. Colour-affects, diakses 12 Oktober 2015

Penulis FH Rijal
Penulis konten: Rijal
"Anak teknik yang juga belajar psikologi, suka hal yang berkaitan dengan komputer, dan seorang ambivert."