loading...

Saturday, March 19, 2016

Kebutaan Sementara Pada Manusia

Kebutaan dari kata buta yang artinya tidak dapat melihat karena rusaknya mata atau ketidak tahuan/mengerti sedikit pun tentang sesuatu. Sehingga kebutaan adalah suatu sifat seseorang tidak dapat melihat, tahu, atau mengerti sedikit pun tentang sesuatu.

Kali ini fenomena harimu akan memaparkan suatu fenomena yang hampir semua orang pernah merasakan "buta sementara". Fungsi mata mereka baik, mereka dapat melihat dengan jelas namun di beberapa kondisi tertentu mereka tidak dapat memfungsikan mata mereka sebagai mana mestinya. Sehingga membuat penglihatan mereka menjadi tidak terkendali. Bagaimana ini terjadi?

dua patung
Image: dua patung [pixabay]



Sejak SD [atau bahkan TK] kita diberitahu bahwa manusia memiliki panca indra yaitu mata, telinga, lidah, hidung dan kulit. Dari semua panca indra tersebut, kebanyakan aktifitas dari seluruh aktifitas kita lebih tergerakkan oleh penglihatan mata kita. Akan terasa sangat sulit jika seseorang kehilangan penglihatannya, aktifitas mereka akan terhambat dan di beberapa kasus mereka yang tidak bisa melihat membutuhkan pertolongan orang lain untuk menuntun mereka bergerak. (Grateful for your life)

Menurut para peneliti yaitu Dr. L.D. Rosenblum, Dr. Harold Stolovitch dan Dr. Erica bahwa  dalam waktu yang sama setiap informasi yang kita terima oleh panca indra kita memiliki perbedaan perbandingan dalam penggunaan indra tersebut.
  • 83.0% untuk penglihatan
  • 11.0% untuk pendengaran
  • 3.5% untuk penciuman
  • 1.5% untuk sentuhan
  • 1% untuk rasa

Mereka yang tidak bisa melihat menggunakan indra yang lain untuk menuntun tubuhnya beraktifitas. Sehingga mereka meningkatkan indra pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba untuk membuat mereka tetap mengenal dunia disekitarnya.

Kebanyakan mereka yang tidak bisa melihat, akan lebih memfokuskan diri menggunakan pendengaran untuk mengetahui dunia, merasakan emosi, dan peraba untuk mengenali hal yang ada disekitarnya. Hal serupa terjadi saat seseorang menelpon. Pernahkah kamu memerhatikan seseorang yang menelpon?


Berkomunikasi via telpon merupakan salah satu fenomena kebutaan sementara pada manusia. Kita tidak mengetahui secara pasti rupa dan bentuk wajah lawan bicara kita bahkan jika orang tersebut adalah teman kita. Kita tidak mengetahui ekspresi yang ditunjukkan oleh mereka, dan untuk mendapatkan emosi tersebut kita memfokuskan diri pada suaranya.

calling
Image: calling [pixabay]

Akhirnya, kita menelpon dengan mata terbuka namun pandangan yang tak terkendali (ngeliat kemana-mana). Membuat tangan kita bergerak kesana kemari tak terkendali kemudian  mengambil apapun yang terjangkau oleh tangan kita untuk dimainkan. Dan beberapa yang lain berjalan kesana kemari menyibukkan diri. (Cirebonnya mah, gojag gajig)

Salah satu peraturan di Indonesia yang berkaitan dengan tema ini adalah larangan menggunakan HP ketika berkendara. Inilah salah satu alasan mengapa menggunakan HP saat berkendara dapat begitu membahayakan. Bukan karena handphone atau kendaraannya, melainkan terjadi penurunan konsentrasi yang membuat orang memiliki resiko terjadi kecelakaan yang lebih besar.

Membutakan diri untuk lebih merasakan kebahagiaan.


Hal ini juga berlaku saat kita ingin meningkatkan indra yang lain pada saat kita merasakan sensasi kebahagiaan. Ingat pada post "Ciri dan 8 perasaan yang termasuk emosi kebahagiaan" yang memaparkan bahwa kebahagiaan bersifat addict (ketagihan)?

Contoh fenomenanya yaitu saat kamu merasakan manis dan segarnya makanan atau minuman. Seperti meminum es kelapa dingin di panasnya hari. "Mmmmmm,,,,enaaakkkk bangeetttt" (setelah meminum kemudian menutup mata dengan ekspresi kebahagiaan).

Contoh lainnya, saat kamu menghirup aroma wangi dan segarnya ruangan yang menyuguhkan suasana alam nan sejuk dan eksotis. Kamu menutup matamu dan mulai menghirup dalam-dalam. "hhHHH...waaahhhhh... segarnyaaa.." Damainya hatimu yang terususun dari rasa mencintai dan penuh harap agar suasana tersebut tidak berlalu begitu cepat.

Membutakan diri atau lebih tepatnya menutup mata dilakukan untuk meningkatkan sensasi kebahagiaan yang dirasakan melalui alat indra perasa. (gain resources of happiness).

Mari sedikit bereksperimen.


Dua kelompok pria sedang memainkan bola basket. kelompok hitam dan kelompok putih. Perhatikan video dibawah ini. Berapa kalikah kelompok putih melempar (mengoper) bola kepada temannya?



Sudahkah kamu menentukan jawabanmu??

Sebenarnya eksperimen ini tidak ditujukan atas pertanyaan tersebut. Melainkan perubahan yang besar yang mungkin kamu tidak sadari. Kamu dibuat fokus oleh suatu pertanyaan yang sebenarnya pertanyaan tersebut hanyalah sebuah pengalihan untuk menjalankan niat yang lain.

Dalam eksperimen ini tidak ada siapa yang lebih baik atau hebat. Ketika kamu hanya menjawab angka maka kamu cenderung fokus terhadap suatu aktitas. Dan jika kamu juga menemukan seekor beruang yang melintas maka kamu termasuk orang yang mudah teralihkan pandangannya.

Pesan yang ingin kami sampaikan dari eksperimen ini adalah untuk menjalankan niat yang tersembunyi dihadapan orang lain maka kita harus mengarahkan perhatian mereka kepada perhatian yang lain serta khusus. Karena pada dasarnya bentuk perhatian terbagi menjadi dua yaitu, perhatian secara sadar dan perhatian tidak sadar.


"Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah"
- Kenneth E. Andersen 

Referensi:
Hurt, jeft (2012). our Senses Are Your Raw Information Learning Portals. velvetchainsaw. Diakses 6 maret 2016
Nelson, kiara  (2011). Inattentional Blindness-How Many Passes . youtube. Diakses 8 maret 2016
Weinschenk, Susan  (2010). 47 Mind-Blowing Psychological Facts You Should Know About Yourself. businessinsider. Diakses 6 maret 2016

Penulis FH Rijal
Penulis konten: Rijal
"Anak teknik yang juga belajar psikologi, suka hal yang berkaitan dengan komputer, dan seorang ambivert."